Perlakuan ayahnya kepada Nabi Yusuf membuat iri hati dan kecemburuan di antara saudaranya yang lain. Mereka merasa bahwa diperlakukan tidak adil oleh ayahnya.
Hingga suatu ketika, Nabi Yusuf dibuang ke sumur oleh para saudaranya. Kisah ini diceritakan dalam Al-Qur'an surah Yusuf ayat 7-10.
Rencana para saudara Nabi Yusuf untuk menghabisi atau membuangnya ke tempat yang jauh hingga ia tidak bisa kembali pulang ke rumah. Tujuannya agar mereka mendapatkan kembali perhatian dan kasih sayang ayahnya.
Saudara Nabi Yusuf tersebut membujuk ayah mereka agar mengizinkan Yusuf pergi bermain dengan mereka. Meski sebelumnya ditolak karena kekhawatiran sang ayah, ayah mereka pun akhirnya memberi izin.
Selama perjalanan, saudara-saudara Nabi Yusuf menghina dan mencacinya dengan tindakan juga ucapan. Kemudian, mereka bersepakat untuk memasukkannya ke sumur. Mereka pun memaksa Nabi Yusuf sedemikian rupa hingga meminta beliau untuk menanggalkan pakaiannya. Pakaian tersebut digunakan mereka sebagai alibi untuk sang ayah bahwa Nabi Yusuf diserang oleh serigala.
Setelah membuang Nabi Yusuf, saudara-saudaranya pulang dengan membawa baju Nabi Yusuf yang sudah dilumuri darah dan menangis di hadapan ayahnya, seolah-olah menangisi kepergian Nabi Yusuf.
Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 17, bahwa mereka berkata:
قَالُوْا يٰٓاَبَانَآ اِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوْسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَاَكَلَهُ الذِّئْبُۚ وَمَآ اَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَّنَا وَلَوْ كُنَّا صٰدِقِيْنَ
Artinya: "Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan engkau tentu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar."
"Hal itu terjadi karena sejak kecil, sudah terlihat oleh Yaqub tentang tanda-tanda keagungan dan kemuliaan pada diri Yusuf. Hal itu karena Allah menghendakinya untuk mengemban misi kenabian.
Di sisi lain, Nabi Yusuf tengah duduk di dalam sumur sambil menunggu kebaikan dan kasih sayang Allah SWT kepadanya. Hingga datanglah para musafir dari negeri Syams ke sumur tersebut untuk menimba air.
Ketika mereka mengulurkan tali timbanya, Nabi Yusuf menggelantungkan diri pada timba itu. Lalu musafir yang melihatnya berkata sebagaimana yang disebutkan dalam surat Yusuf ayat 19:
يٰبُشْرٰى هٰذَا غُلٰمٌ ۗوَاَسَرُّوْهُ بِضَاعَةً
Artinya: "Oh, senangnya, ini ada seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan.''
Komentar
Posting Komentar